Mijn Instagram

Friday, May 25, 2018

Puncak Rembangan: Wisata Alam nan Melegenda

Friday, May 25, 2018 0 Comments
Menurut informasi yang saya baca di Wikipedia, Puncak Rembangan merupakan salah satu destinasi wisata di Jember yang sudah ada sejak jaman kolonial belanda. Sampai saat ini, wisata alam ini masih ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin menikmati sejuk dan segarnya udara pegunungan sembari menikmati panorama alam yang menentramkan hati.

Dalam perjalanan menuju Puncak Rembangan, spot yang menarik untuk dikunjungi, antara lain Afdelling Villa Rayap.

Pada destinasi wisata ini, ada beberapa titik yang menarik yaitu Instagramable Deck, pemandangan sungai di area bawah, dan Villa Koffie Afdelling Rayap

Instagramable deck memfasilitasi para wisatawan untuk berfoto-foto dengan latar belakang pepohonan yang indah.


Instagramable Deck
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ketika saya berada di deck, saya melihat pemandangan alam di bagian bawah yang dilalui oleh aliran sungai. Ada beberapa wisatawan yang bersenda gurau dan berjalan-jalan di sekitar sungai.

Pemandangan area bawah dengan aliran sungai
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Menurut informasi yang saya baca di internet, Villa Koffie Afdelling Rayap bisa disewa untuk bermalam. Pada saat saya kesana, ada beberapa pemuda pemudi di villa ini yang sedang melaksanakan aktivitas mereka. Beberapa dari mereka berjalan ke arah bawah menuju ke air terjun.

Villa Koffie Afdelling Rayap
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, ketika hampir mencapai puncak Rembangan, ada peternakan sapi perah. Beruntung pada saat itu, pintu peternakan sedang dibuka sehingga kami bisa mengabadikan sapi-sapi perah hitam putih yang lucu-lucu. 

Peternakan sapi perah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Setelah dari peternakan sapi, kami membeli beberapa botol susu sapi yang siap diminum. Hmm, rasanya tentu segar dan dingin! :)

Kedai susu sapi murni
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sebelum lokasi pintu masuk dan loket tiket, berdiri berderet tanaman bunga matahari yang sangat memukau. Kami memutuskan berhenti dan mengabadikan kecantikan mereka.

Deretan tanaman bunga matahari nan cantik
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sampailah kami di destinasi wisata Puncak Rembangan. 
Tiket masuk pada waktu itu harganya sekitar Rp 8500,00 per orang (seingat saya, hehe).

Puncak Rembangan memiliki playground pada lapangan rumput yang dikelilingi oleh pohon-pohon dan tanaman-tanaman bunga. Para pengunjung dapat bersantai bersama teman-teman, pasangan, keluarga, ataupun sendirian di area ini. Kami bermain ayunan untuk bernostalgia akan masa kecil kami. :)

Area playground
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Setelah bersantai di area playground, pengunjung bisa berenang di kolam renang yang cukup luas.


Kolam renang di Puncak Rembangan
(Sumber: http://www.traveran.com/2017/05/cari-tempat-sejuk-wisata-puncak.html )

Jangan khawatir bila merasa lapar setelah berenang karena terdapat restaurant yang menyediakan beraneka macam makanan dan minuman. Saya dan teman-teman saya memesan segelas susu sapi murni dan pisang goreng keju. Manis dan enak di lidah. :)
Bagi wisatawan yang ingin bermalam, terdapat fasilitas hotel di area dekat restaurant
Bangunan restaurant dan hotel tentu saja merupakan bangunan lama sejak jaman kolonial belanda.

Restaurant dan hotel
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Bila tidak ingin makan di restaurant, pengunjung bisa makan di warung-warung yang ada disana.


Warung penjual makanan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Dari begitu banyaknya destinasi wisata di Jember, Puncak Rembangan tetap menjadi idola para wisatawan karena kesejukan udara dan pesona pemandangan alam yang hijau. 
Keberadaan daerah tujuan wisata ini dari jaman dulu hingga kini membuat Jember makin rame.
Puncak Rembangan akan selalu menjadi destinasi wisata alam nan melegenda.





Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger Jember Sueger 

Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada blog Blogger Jember Sueger
(Sumber: http://www.bloggerjembersueger.com/2018/03/lomba-blog-destinasi-wisata-jember.html)


Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada Instagram Taman Botani Sukorambi
(Sumber: https://www.instagram.com/p/Bisw4rpFc-H/?taken-by=taman.botani.sukorambi)


Links:

Taman Botani Sukorambi: Serunya Menikmati Keindahan Alam

Friday, May 25, 2018 0 Comments
 Mei 2015

Beberapa tahun yang lalu, untuk pertama kali, saya berkunjung ke Taman Botani Sukorambi bersama kakak dan kakak ipar saya. Waktu itu, setelah berjalan-jalan di area taman, kami menghabiskan waktu berenang di kolam renang dewasa. Setelah itu, kami menikmati snack dan minuman di kafe dekat kolam renang dewasa.
 



Kamis, 24 Mei 2018


Sebenarnya, sudah sejak lama saya ingin berkunjung kembali ke Taman Botani Sukorambi. Jauh sebelum ada lomba penulisan blog ini. Namun, belum terwujud. Adanya lomba penulisan blog ini memotivasi saya untuk benar-benar mewujudkan keinginan saya itu, hehe. Akhirnya, di suatu sore, H-1 sebelum deadline, saya pun mengendarai sepeda motor untuk sampai kesana.


Lokasi Taman Botani Sukorambi agak masuk ke dalam dari jalan besar. Area depan Taman ditandai dengan baliho besar dan signage bertuliskan Taman Botani Sukorambi. Kedua hal tersebut menjadikan area wisata ini cukup mudah ditemukan walaupun beberapa kilometer sebelumnya saya tidak melihat spanduk dan rambu-rambu jalan yang menjadi pengarah kesana.

Baliho Taman Botani Sukorambi di pinggir jalan besar
(Sumber: https://www.instagram.com/p/BiQWfiUHyZo/?taken-by=taman.botani.sukorambi)

Signage Taman Botani Sukorambi di pinggir jalan besar
(Sumber: https://www.instagram.com/p/BeM-h1mB_LI/?taken-by=taman.botani.sukorambi)


Setelah memasuki entrance, ada loket pembelian tiket di sisi sebelah kiri. Saya berhenti dan membeli tiket (informasi harga tiket dapat dilihat di bagian akhir dari artikel ini). 

Tiket sudah ada di tangan dan saya pun melaju ke area parkir sepeda motor yang juga ada di sebelah kiri, namun agak jauh ke bawah. Akses menuju parkir berupa batu-batu kerikil dan jalan tanah.


Tempat parkir sepeda motor
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Spot pertama dan terdekat dari area parkir adalah Kebun Edukasi Hidroponik. Saya sangat suka melihat sayur mayur hijau nan segar. Tanpa pikir panjang, saya masuk ke area kebun dan minta ijin pada para petugas yang ada disana untuk berkeliling di kebun. Saya pernah membaca tentang kebun hidroponik tetapi belum pernah melihat langsung. Kesempatan ini menambah wawasan saya secara visual. Beberapa tanaman sayur mayur yang ditanam di kebun ini antara lain selada keriting, sawi daging, dan kangkung. Penanaman hidroponik menggunakan DFT (Deep Film Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Tower Rain dengan wadah penanaman pipa PVC,  serta Simple Wick System dengan wadah penanaman pot (semacam pot plastik).



Kebun Hidroponik
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)



Bagian dalam kebun hidroponik
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penanaman NFT (Nutrient Film Technique)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman DFT (Deep Film Technique)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman Tower Rain
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman Simple Wick System
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sedangkan sebelum ditanam dengan sistem-sistem tersebut, benih-benih disemai dengan sistem persemaian talang dan sistem sebakco (sekam bakar cocopeat).



Sistem Penyemaian Talang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penyemaian Talang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penyemaian Sebakco
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sistem Penyemaian Sebakco
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Kebahagian saya mampir di kebun hidroponik ditambah dengan keramahtamahan para petugas yang tidak segan-segan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan.


Bapak petugas kebun hidroponik yang ramah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bapak petugas kebun hidroponik yang ramah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Dari kebun hidroponik, saya melanjutkan ke spot-spot lain dengan jalan kaki. Hitung-hitung untuk olahraga supaya badan semakin sehat :).
Jalan berpaving dengan median yang ditumbuhi pohon-pohon kelapa adalah jalur awal perjalanan saya. Di perjalanan, saya melihat adanya fasilitas mushola dan tempat penjualan sayur mayur, buah-buahan, dan bibit tanaman.


Median di jalan berpaving
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Median jalan sudah sampai di akhir dan saya bertemu dengan pohon Brownea Grandiceps yang menjadi pusat dari titik awal menuju spot-spot lainnya. Menurut saya, pohon ini adalah salah satu landmark dari Taman Botani. 



Pohon Brownea sebagai Landmark
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Di area ini, ada Welcome Hut dan tempat parkir golf cars. Pengunjung bisa menyewa golf car dengan harga Rp 10.000 per orang.


Welcome Hut
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Golf Car
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Dari sini, saya melihat jalan menurun di sebelah kanan. Saya memutuskan untuk kesana karena terpikat dengan payung-payung berwarna-warni yang menggantung bagai atap yang menaungi pengunjung. Dinding-dinding batu kali di kanan kirinya ditumbuhi tanaman Lee kuan yew yang panjang menjuntai dan beberapa tanaman anggrek. Poster informasi destinasi-destinasi wisata yang ada di jember tertempel pada dinding sebelah kiri.


Payung-payung warna-warni, Lee kuan yew, dan beberapa tanaman anggrek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Payung-payung warna-warni, Lee kuan yew, dan beberapa tanaman anggrek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Poster Destinasi Wisata Jember
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jalan menikung ke kiri dan membawa saya pada suasana alam yang masih sangat alami dan asri dengan pemandangan pohon-pohon besar, bambu, palem-paleman, tanaman-tanaman tropis di kanan dan kiri jalan. 


Pohon-pohon besar, bambu, palem-paleman, tanaman-tanaman tropis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Eh, tanpa disangka, saya bertemu 'teman baru' disini, hehe. Halo Meong! :)

Si Meong
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Saya akhirnya sampai pada area kolam renang. Ada tiga tipe kolam renang disini yaitu kolam renang dewasa (pada saat itu, kolam renang dewasa tidak berair karena sedang dikuras), remaja, dan anak-anak. Terdapat kafe di dekat kolam renang dewasa . Ada juga playground buat anak-anak dan instagramable deck buat pengunjung yang ingin berfoto-foto. Indahnya pemandangan sawah menjadi background dari spot foto ini.


Instagramable Deck
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Background Pemandangan Sawah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Saya duduk-duduk sebentar di area ini lalu memutuskan untuk kembali ke welcoming area karena sudah hampir jam 16.00, artinya sebentar lagi tutup, dan langit terlihat mendung. Saya melihat ada anak-anak tangga yang saya perkirakan adalah akses untuk ke welcoming area. Saya langkahkan kaki saya setapak demi setapak anak-anak tangga, hingga akhirnya sampailah saya pada tujuan dengan napas yang ngos-ngosan hehe.
Saya pulang dengan gembira karena keseruan yang saya dapatkan dalam menikmati indah dan sejuknya alam di Taman Botani Sukorambi.

Mungkin lain kali bisa kembali kesini tapi pada pagi hari sehingga bisa lebih lama duduk-duduk di bangku atau di sudut membaca (spot ini juga belum saya temukan karena kunjungan saya terlalu singkat) sambil membaca buku, seperti keinginan dan rencana yang ada di pikiran saya dulu. Mungkin juga lain kali bisa berenang lagi atau ke spot-spot menarik lainnya (yang saya lihat di internet) seperti Bunny and Friends Village, mencoba waterball, menikmati kolam ikan serta kolam yang ada tanaman teratainya, dan mungkin masih banyak lagi spot-spot lainnya untuk saya ekplorasi. 


Oh ya, sepanjang perjalanan, saya melihat beberapa signage tulisan Taman Botani Sukorambi:




Signage tulisan Taman Botani Sukorambi
(
Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Signage tulisan Taman Botani Sukorambi
(
Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bagi yang ingin berkunjung ke Taman Botani Sukorambi, sebaiknya bawa bekal minum air putih ya supaya tidak kehausan selama berjalan-jalan disini. 

Bagi saya, kehadiran Taman Botani Sukorambi di Jember, menjadi alternatif destinasi wisata di Jember yang sangat dibutuhkan bagi banyak orang dari segala lapisan: dari anak-anak sampai orang tua, dari keluarga, single maupun berpasangan, dari pelajar sampai pekerja,  untuk melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari dan hiruk pikuk kota. Serta tentunya menambah wawasan tentang kebun hidroponik dan beberapa jenis flora yang tumbuh disana sebagi bentuk destinasi wisata edukasi. 


Di samping banyaknya manfaat positif di atas, saya ingin memberikan sedikit saran.

Ketika saya berkunjung di sana, saya belum melihat ada peta informasi tentang lokasi tiap-tiap spot yang ada di area wisata ini terpampang di daerah welcoming area. Bila memungkinkan, brosur berisi peta yang handy dan bisa dibawa ketika mengeksplorasi area wisata ini juga dapat diberikan kepada pengunjung. Tentunya keberadaan peta tersebut nantinya akan sangat membantu pengunjung dalam berpetualang dan menikmati keseruan dari semua spot.

Kehadiran Taman Botani Sukorambi membuat Jember makin rame. So, let's explore Taman Botani Sukorambi and have a great time there! :)




Informasi tambahan :

Lokasi :
Jl. Mujahir, Krajan, Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68151

Link Google Map :
https://www.google.co.id/maps/place/Sukorambi+Botanical+Garden+Jember/@-8.162422,113.663057,15z/data=!4m2!3m1!1s0x0:0x1f02ba93aedf2352?sa=X&ved=0ahUKEwi0suL3zaDbAhVJXisKHbJmBiQQ_BIIqwEwDg

Waktu buka :
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, Minggu, 07.00 - 16.00 WIB (Hari Jumat tutup)

Harga tiket pengunjung dengan sepeda motor :
Weekdays : Rp 12.000 per orang
Weekend  : Rp 20.000 per orang
Tiket parkir sepeda motor : Rp 2.000 per unit




Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger Jember Sueger 


Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada blog Blogger Jember Sueger
(Sumber: http://www.bloggerjembersueger.com/2018/03/lomba-blog-destinasi-wisata-jember.html)




Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada Instagram Taman Botani Sukorambi
(Sumber: https://www.instagram.com/p/Bisw4rpFc-H/?taken-by=taman.botani.sukorambi)



Links:

Thursday, May 25, 2017

Bunga yang Sangat Cantik

Thursday, May 25, 2017 0 Comments



Kekasih...
Bunga yang Sangat Cantik...

Stay calm, stay strong
Nothing is wrong
Keep shining
I like it when you are smiling

Kekasih, Bunga yang Sangat Cantik...
This darkness is not forever
I'm your lover
I'll stay by your side
I will not hide

Kekasih, Bunga yang Sangat Cantik,
I miss to see your beautiful eyes staring at me
which hypnotized me
My legs were shaking
and my heart was beating

Kekasih, Bunga yang Sangat Cantik...
This is our chance to share happiness
Let's build our home with our kids

Let's celebrate our love....








Hugs,
Your Prince




Wednesday, May 3, 2017

Patience and Strength

Wednesday, May 03, 2017 0 Comments
Self-Therapy 1 : Praying for patience and strength

There's time when you feel down for something.
I am here now when I feel like the way he feels.
It sounds strange... when he's stressed, I got that too...
I have no mood for anything...

God, please, please...





put patience and strength on me and him...
and please take all the stress feeling, worries, fears away from our souls....
also cure all the illness from our bodies....

Thank you...

Saturday, December 13, 2014

Part 2: Walk for Hope

Saturday, December 13, 2014 0 Comments
December 7th, 2014








After participating in Books for The Blind, I joined Walk for Hope. 
It was another voluntary activity held by FENCY COMMUNITY (Fellowship of Netra Community) to celebrate International Volunteer Day on December 5th each year.
The volunteers and blind people were walking together from Bundaran Hotel Indonesia/Bundaran HI (Hotel Indonesia Roundabout) to Monumen Nasional/Monas (National Monument) 

Source: Internet 
Source: Personal Collection
Source: Internet 
At start line
Walking for hope...guiding and supporting each other
Source: Internet

I worn blind fold as pretendind to be blind and was walking behind Mr. Wawan, a blind man. Walking with his stick, Mr. Wawan became a guide for me. Meanwhile, another volunteer was walking at the righ side of Mr. Wawan by holding his hand. For the first time, it was kind of weird for me and I couldn't stand to wear the blind fold and put it off for a while...I felt a bit fear hehe, but after some time, I was used to walk in that condition. 


I and Mr. Wawan
Source: Personal Collection

Arriving in the finish line, we got goodie bag, took rest and were having our brunch, white rice+fried chicken.

At finish line
Source: Personal Collection

Then, we continued walking to go inside Monas. I met another volunteer, Novi (whom I had ever met in start line) with two blind couple, Mr. Jaja and his 41 years old wife.
In the museum area, all the participants were sitting on the floor to take another rest. We might choose to go up to top of Monas (but we had to wait in long queue) or to go home. Mr. Jaja and his wife chose to go home. So did I. Then, I accompanied them to go outside Monas, holding hands ind hands, untill I met other volunteer girls who helped me to guide Mr. Jaja, while I guided his wife.

Source: Personal Collection, taken by Novi
Source: Novi's Collection
Sitting in museum area with Mr. Jaja and his wife

Another great weekend!
Ik was heel erg blij!
Happy IVD (International Volunteer Day)! :D