Mijn Instagram

Showing posts with label Creativity in Dutch. Show all posts
Showing posts with label Creativity in Dutch. Show all posts

Thursday, September 19, 2013

The Dutch Puppet Show:Panta Rhei II

Thursday, September 19, 2013 0 Comments
“...everything flows, reality is contantly subject to change...”
~ The Old Greek Philosophers, Heraclites ~

That’s the idea which basically gave the soul to “Panta Rhei II”, an impressive performance by ‘t Magisch Theatertje (Little Dutch Theater). For about 50 minutes, on September 14th, 2013 at Erasmus Huis, Jakarta, ‘t Magisch Theatertje was bringing a mystical ambience from the stage to all the spectators. The light was turned off, then slowly a play of the light was flowing in the centre of the opening box on the stage. The puppets was appeared with mystical movements and music. Once, a human figure with mask was also stood on the stage. For me, it’s an abstract and absurd performance, so theaterical thing! It’s a bit difficult for me to get the story line from those movements. But still, their performance was impressive and unique. During the performance, the spectators were not allowed to take pictures with any camera and was told to turn off the phone because it could be distracting the show.



Opening words about the story line of the puppet show before the performance 


After the performance, the old lady of de theatertje, was sitting on the stage while showing all the puppets to the spectators. Everyone were pleased to ask questions. She gave explanation that those puppets were made from toilet papers and papers by herself. Perhaps, it also can be named as one of Papier-mache, is a composite materials consisting of paperpieces or pulp, sometimes reinforced with textiles, bound with an adhesive, such as glue, starch, or wallpaper paste (http://en.wikipedia.org/wiki/Papier-m%C3%A2ch%C3%A9). Awesome, right? Those puppets were kind of unique puppets with faces and figures of – I imagined- witches in cartoons or story books. The puppets were put into the hand and were played by the fingers. How the player managed the movements, the expressions of the faces, timing, to let the spectator knows the story line and also got involved in the ambience, was one of the impressive things that they created.


The bigger puppet

Naked version puppet


To know more about ‘t Magisch Theatertje and Panta Rhei II, just click:



Monday, May 14, 2012

Ruang Terbuka Wadah Kreatifitas

Monday, May 14, 2012 4 Comments

Sebagai seseorang yang tumbuh di daerah perkotaan, saya sering merasakan sebuah kebutuhan akan ruang dalam perkotaan untuk ‘menenangkan’ diri dari rutinitas sehari-hari. Saya memimpikan ruang terbuka publik (public open space), yaitu sebuah ruang terbuka yang dapat digunakan setiap orang untuk berinteraksi sosial.[1][2] Sayangnya di kota-kota di Indonesia, secara umum, belum menyadari pentingnya keberadaan ruang terbuka publik sehingga keberadaannya, secara kuantitas, masih tidak sebanding dengan luas area sebuah perkotaan, atau secara kualitas, masih didesain ‘seadanya’.

Taman Kencana di Bogor, Indonesia, yang dibiarkan 'seadanya'
Ingatan saya, tiba-tiba berkelana ke masa lalu. Hmm, bukankah tata kota di Indonesia tidak lepas dari keberadaan Belanda dahulu yang membawa konsep Garden City ke nusantara? Konsep ini pada umumnya diterapkan pada pembangunan kota yang baru ‘Nieuwe Wijk’ , antara lain di kawasan Menteng dan Gondangdia di Jakarta, Kota Baru di Yogyakarta,  dan Bandung Utara.[3]

Lalu, saya bertanya-tanya, bagaimanakah pemenuhan ruang terbuka publik di Negara Kincir Angin saat ini? Dari internet, saya mengetahui bahwa Belanda menerapkan desain ruang terbuka publik beserta elemen-elemennya secara kreatif, dengan selalu berusaha menciptakan inovasi-inovasi dalam desain ruang terbuka publik.
Kreatif adalah karakteristik mental untuk berpikir ‘outside the box’ dengan pendekatan yang inovatif/berbeda, baru, dan bernilai tertentu, untuk mengatasi masalah, berkomunikasi dengan orang lain, dan bersifat menghibur.[4] 

PUBLIC OPEN SPACE + CREATIVITY => GREAT PUBLIC OPEN SPACE

Mari kita berkunjung ke kota Eindhoven, Belanda untuk melihat beberapa contoh  kreatifitas Belanda dalam desain ruang terbuka publik :

       A.   FreeStreet, Lampu LED Phillip  

FreeStreet, the floating lighting, inovasi lampu jalan LED  Phillip

Atmosfer hangat di Catharinaplein, Eindhoven

FreeStreet adalah sebuah inovasi street lighting dalam bentuk floating lighting di Catharinaplein, Eindhoven. Keuntungannya adalah penggunaan tiang-tiang lampu menjadi minimal sehingga memungkinkan penambahan ruang untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Cahaya lampu yang dihasilkan memberikan atmosfer hangat di senja hari.[5]

       B.  Lampu jalan ‘Close-to-Nature’.

Lampu gantung spotlight 'Close-to-Nature'

Suasana jalan dengan pencahayaan lampu 'Close-to-Nature'

Lampu gantung spotlight yang diciptakan sebagai usaha pendekatan ke arah kota Eindhoven yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Dedaunan dengan sulur-sulur yang tumbuh merambat di bagian luar lampu menjadi shading yang spektakuler bagi lampu yang ada di dalamnya.[6]

             C. Tempat duduk berbentuk tulip di area publik.


Aplikasi 'Tulpi' di open public space

Tempat duduk yang menerima penghargaan The Special Prize for The Most Original Design dalam The Dutch Design Week di Eindhoven, Belanda, diciptakan oleh Marco Manders. The Tulpi Chair didesain ergonomis sehingga sangat nyaman. ‘Tulpi’ bisa diputar 360 derajat sehingga bisa mengikuti lintasan matahari. Ketika Anda berdiri, ‘Tulpi’ menutup sendiri secara otomatis sehingga permukaannya selalu kering dan bersih.[7]
     
              D. Mathildeplein

View Mathildeplein dari atas

Ruang terbuka publik yang terletak di pusat kota Eindhoven yang penuh kesibukan ini didesain oleh perusahaan lansekap arsitektur Buro Lubbers, dengan view optimal ke arah The Light Tower.  Kesatuan desain dengan konsep garis-garis kaku nan kreatif, ada pada bentuk dan material yang konsisten: paving abu-abu, planter baja, bangku kayu, dan bicycle stands di antara planter-planter tersebut.[8]

Saya percaya bahwa kreatifitas-kreatifitas dalam fasilitas ruang terbuka publik akan semakin menumbuhkan dan meningkatkan kreatifitas-kreatifitas tiap individu di Belanda. Berangkat dari kepedulian, tumbuhlah kreatifitas, lalu terciptalah keseimbangan hidup.

Tidak mengherankan Negara Belanda disebutkan sebagai Third Best Country for Work Life Balance [9] dan sebagai The Happiest Nation in The World [10]. Salut buat Belanda yang kreatif. Ayo, semangat! Mari menjadi kreatif :).