Mijn Instagram

Friday, May 25, 2018

Taman Botani Sukorambi: Serunya Menikmati Keindahan Alam

 Mei 2015

Beberapa tahun yang lalu, untuk pertama kali, saya berkunjung ke Taman Botani Sukorambi bersama kakak dan kakak ipar saya. Waktu itu, setelah berjalan-jalan di area taman, kami menghabiskan waktu berenang di kolam renang dewasa. Setelah itu, kami menikmati snack dan minuman di kafe dekat kolam renang dewasa.
 



Kamis, 24 Mei 2018


Sebenarnya, sudah sejak lama saya ingin berkunjung kembali ke Taman Botani Sukorambi. Jauh sebelum ada lomba penulisan blog ini. Namun, belum terwujud. Adanya lomba penulisan blog ini memotivasi saya untuk benar-benar mewujudkan keinginan saya itu, hehe. Akhirnya, di suatu sore, H-1 sebelum deadline, saya pun mengendarai sepeda motor untuk sampai kesana.


Lokasi Taman Botani Sukorambi agak masuk ke dalam dari jalan besar. Area depan Taman ditandai dengan baliho besar dan signage bertuliskan Taman Botani Sukorambi. Kedua hal tersebut menjadikan area wisata ini cukup mudah ditemukan walaupun beberapa kilometer sebelumnya saya tidak melihat spanduk dan rambu-rambu jalan yang menjadi pengarah kesana.

Baliho Taman Botani Sukorambi di pinggir jalan besar
(Sumber: https://www.instagram.com/p/BiQWfiUHyZo/?taken-by=taman.botani.sukorambi)

Signage Taman Botani Sukorambi di pinggir jalan besar
(Sumber: https://www.instagram.com/p/BeM-h1mB_LI/?taken-by=taman.botani.sukorambi)


Setelah memasuki entrance, ada loket pembelian tiket di sisi sebelah kiri. Saya berhenti dan membeli tiket (informasi harga tiket dapat dilihat di bagian akhir dari artikel ini). 

Tiket sudah ada di tangan dan saya pun melaju ke area parkir sepeda motor yang juga ada di sebelah kiri, namun agak jauh ke bawah. Akses menuju parkir berupa batu-batu kerikil dan jalan tanah.


Tempat parkir sepeda motor
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Spot pertama dan terdekat dari area parkir adalah Kebun Edukasi Hidroponik. Saya sangat suka melihat sayur mayur hijau nan segar. Tanpa pikir panjang, saya masuk ke area kebun dan minta ijin pada para petugas yang ada disana untuk berkeliling di kebun. Saya pernah membaca tentang kebun hidroponik tetapi belum pernah melihat langsung. Kesempatan ini menambah wawasan saya secara visual. Beberapa tanaman sayur mayur yang ditanam di kebun ini antara lain selada keriting, sawi daging, dan kangkung. Penanaman hidroponik menggunakan DFT (Deep Film Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Tower Rain dengan wadah penanaman pipa PVC,  serta Simple Wick System dengan wadah penanaman pot (semacam pot plastik).



Kebun Hidroponik
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)



Bagian dalam kebun hidroponik
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penanaman NFT (Nutrient Film Technique)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman DFT (Deep Film Technique)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman Tower Rain
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Penanaman Simple Wick System
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sedangkan sebelum ditanam dengan sistem-sistem tersebut, benih-benih disemai dengan sistem persemaian talang dan sistem sebakco (sekam bakar cocopeat).



Sistem Penyemaian Talang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penyemaian Talang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sistem Penyemaian Sebakco
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sistem Penyemaian Sebakco
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Kebahagian saya mampir di kebun hidroponik ditambah dengan keramahtamahan para petugas yang tidak segan-segan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan.


Bapak petugas kebun hidroponik yang ramah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bapak petugas kebun hidroponik yang ramah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Dari kebun hidroponik, saya melanjutkan ke spot-spot lain dengan jalan kaki. Hitung-hitung untuk olahraga supaya badan semakin sehat :).
Jalan berpaving dengan median yang ditumbuhi pohon-pohon kelapa adalah jalur awal perjalanan saya. Di perjalanan, saya melihat adanya fasilitas mushola dan tempat penjualan sayur mayur, buah-buahan, dan bibit tanaman.


Median di jalan berpaving
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Median jalan sudah sampai di akhir dan saya bertemu dengan pohon Brownea Grandiceps yang menjadi pusat dari titik awal menuju spot-spot lainnya. Menurut saya, pohon ini adalah salah satu landmark dari Taman Botani. 



Pohon Brownea sebagai Landmark
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Di area ini, ada Welcome Hut dan tempat parkir golf cars. Pengunjung bisa menyewa golf car dengan harga Rp 10.000 per orang.


Welcome Hut
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Golf Car
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Dari sini, saya melihat jalan menurun di sebelah kanan. Saya memutuskan untuk kesana karena terpikat dengan payung-payung berwarna-warni yang menggantung bagai atap yang menaungi pengunjung. Dinding-dinding batu kali di kanan kirinya ditumbuhi tanaman Lee kuan yew yang panjang menjuntai dan beberapa tanaman anggrek. Poster informasi destinasi-destinasi wisata yang ada di jember tertempel pada dinding sebelah kiri.


Payung-payung warna-warni, Lee kuan yew, dan beberapa tanaman anggrek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Payung-payung warna-warni, Lee kuan yew, dan beberapa tanaman anggrek
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Poster Destinasi Wisata Jember
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jalan menikung ke kiri dan membawa saya pada suasana alam yang masih sangat alami dan asri dengan pemandangan pohon-pohon besar, bambu, palem-paleman, tanaman-tanaman tropis di kanan dan kiri jalan. 


Pohon-pohon besar, bambu, palem-paleman, tanaman-tanaman tropis
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Eh, tanpa disangka, saya bertemu 'teman baru' disini, hehe. Halo Meong! :)

Si Meong
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Saya akhirnya sampai pada area kolam renang. Ada tiga tipe kolam renang disini yaitu kolam renang dewasa (pada saat itu, kolam renang dewasa tidak berair karena sedang dikuras), remaja, dan anak-anak. Terdapat kafe di dekat kolam renang dewasa . Ada juga playground buat anak-anak dan instagramable deck buat pengunjung yang ingin berfoto-foto. Indahnya pemandangan sawah menjadi background dari spot foto ini.


Instagramable Deck
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Background Pemandangan Sawah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Saya duduk-duduk sebentar di area ini lalu memutuskan untuk kembali ke welcoming area karena sudah hampir jam 16.00, artinya sebentar lagi tutup, dan langit terlihat mendung. Saya melihat ada anak-anak tangga yang saya perkirakan adalah akses untuk ke welcoming area. Saya langkahkan kaki saya setapak demi setapak anak-anak tangga, hingga akhirnya sampailah saya pada tujuan dengan napas yang ngos-ngosan hehe.
Saya pulang dengan gembira karena keseruan yang saya dapatkan dalam menikmati indah dan sejuknya alam di Taman Botani Sukorambi.

Mungkin lain kali bisa kembali kesini tapi pada pagi hari sehingga bisa lebih lama duduk-duduk di bangku atau di sudut membaca (spot ini juga belum saya temukan karena kunjungan saya terlalu singkat) sambil membaca buku, seperti keinginan dan rencana yang ada di pikiran saya dulu. Mungkin juga lain kali bisa berenang lagi atau ke spot-spot menarik lainnya (yang saya lihat di internet) seperti Bunny and Friends Village, mencoba waterball, menikmati kolam ikan serta kolam yang ada tanaman teratainya, dan mungkin masih banyak lagi spot-spot lainnya untuk saya ekplorasi. 


Oh ya, sepanjang perjalanan, saya melihat beberapa signage tulisan Taman Botani Sukorambi:




Signage tulisan Taman Botani Sukorambi
(
Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Signage tulisan Taman Botani Sukorambi
(
Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bagi yang ingin berkunjung ke Taman Botani Sukorambi, sebaiknya bawa bekal minum air putih ya supaya tidak kehausan selama berjalan-jalan disini. 

Bagi saya, kehadiran Taman Botani Sukorambi di Jember, menjadi alternatif destinasi wisata di Jember yang sangat dibutuhkan bagi banyak orang dari segala lapisan: dari anak-anak sampai orang tua, dari keluarga, single maupun berpasangan, dari pelajar sampai pekerja,  untuk melepas kepenatan dari aktivitas sehari-hari dan hiruk pikuk kota. Serta tentunya menambah wawasan tentang kebun hidroponik dan beberapa jenis flora yang tumbuh disana sebagi bentuk destinasi wisata edukasi. 


Di samping banyaknya manfaat positif di atas, saya ingin memberikan sedikit saran.

Ketika saya berkunjung di sana, saya belum melihat ada peta informasi tentang lokasi tiap-tiap spot yang ada di area wisata ini terpampang di daerah welcoming area. Bila memungkinkan, brosur berisi peta yang handy dan bisa dibawa ketika mengeksplorasi area wisata ini juga dapat diberikan kepada pengunjung. Tentunya keberadaan peta tersebut nantinya akan sangat membantu pengunjung dalam berpetualang dan menikmati keseruan dari semua spot.

Kehadiran Taman Botani Sukorambi membuat Jember makin rame. So, let's explore Taman Botani Sukorambi and have a great time there! :)




Informasi tambahan :

Lokasi :
Jl. Mujahir, Krajan, Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68151

Link Google Map :
https://www.google.co.id/maps/place/Sukorambi+Botanical+Garden+Jember/@-8.162422,113.663057,15z/data=!4m2!3m1!1s0x0:0x1f02ba93aedf2352?sa=X&ved=0ahUKEwi0suL3zaDbAhVJXisKHbJmBiQQ_BIIqwEwDg

Waktu buka :
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, Minggu, 07.00 - 16.00 WIB (Hari Jumat tutup)

Harga tiket pengunjung dengan sepeda motor :
Weekdays : Rp 12.000 per orang
Weekend  : Rp 20.000 per orang
Tiket parkir sepeda motor : Rp 2.000 per unit




Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Taman Botani Sukorambi dan Blogger Jember Sueger 


Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada blog Blogger Jember Sueger
(Sumber: http://www.bloggerjembersueger.com/2018/03/lomba-blog-destinasi-wisata-jember.html)




Poster #Lomba Blog Destinasi Wisata Jember pada Instagram Taman Botani Sukorambi
(Sumber: https://www.instagram.com/p/Bisw4rpFc-H/?taken-by=taman.botani.sukorambi)



Links:

No comments: