Mijn Instagram

Tuesday, December 7, 2010

Lukisan Jiwa

"There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle."
                   -Albert Einstein-


Suatu sore, saya menerima sebuah pesan singkat di telepon genggam saya. Seorang teman baik menanyakan kabar saya. Kemudian saya menjawab, “Kabarku baik. Kamu apa kabar?:)”.. Lalu dia pun menjawab, “Baik….hanya saja aku merasa sudah saatnya untuk memasuki kehidupan dewasa…Help me!”.

Begitulah awalnya. Pesan singkat tersebut mengingatkan saya akan apa yang saya lakukan selama ini, selalu berusaha tumbuh dan berkembang dalam kehidupan dewasa. Terbayang kembali kecemasan yang saya alami saat memasuki usia 20 tahun…rasanya seperti akan memasuki dunia baru yang mengerikan! Tidak dapat dipungkiri, akhir tahun memang selalu mengingatkan manusia untuk melakukan sebuah intropeksi atas apa yang telah dilakukan setahun yang lalu sehingga bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.
   
Pertanyaan selanjutnya, apakah ini wajar terjadi pada seorang wanita 27 tahun?Ah, jangan bohong, pasti Anda semua akan berkata, “Gila! Setua ini belum menemukan jati diri! Kemana saja selama ini?”. Mau tak mau, saya harus mengatakan bahwa fakta berbicara demikian dan saya berpendapat hal ini wajar-wajar saja,hehehe.
    
Kalau boleh saya berkata jujur, saya bukan termasuk dalam kategori manusia bermental baja. Mungkin itulah yang menjadi kendala saya dalam melangkah maju. Saya selalu sulit membuat keputusan dan kurang percaya diri atas segala potensi yang ada dalam diri saya. Namun, dengan berproses dari tahun ke tahun, saya semakin meyakini bahwa saya memiliki kelebihan-kelebihan yang menjadi kekuatan bagi diri saya. 


Melihat, Mengamati, dan Mendengarkan  

Saya merasa mulai berproses untuk tumbuh dan berkembang beberapa tahun yang lalu ketika saya bertemu dengan manusia-manusia yang sekarang menjadi sahabat-sahabat saya. Terima kasih Tuhan atas karunia ini :). Perlahan-lahan, saya bisa merasakan perubahan itu. Jalan cerita hidup saya pun berkembang.

Seolah memasuki sebuah ruangan baru, kami bersama-sama belajar untuk melukis ‘keindahan’ dalam kehidupan ini. Hitam, putih, monokrom, warna-warni pun tergoreskan dalam kanvas kehidupan. Wow! Tanpa disadari, kami berhasil menciptakan lukisan….inilah lukisan jiwa-jiwa kami. Saya pun berhasil menciptakan lukisan jiwa saya, melalui proses melihat ke dalam diri saya dan mengamati lukisan jiwa-jiwa di sekeliling saya.


Nah...inilah lukisan jiwa-jiwa di sekelilingku. 
Setiap orang itu unik!


Ya, itulah salah satu cara saya untuk tumbuh dan berkembang : saya tidak segan-segan untuk mengamati manusia-manusia di sekeliling saya, misalnya bagaimana cara mereka meyikapi segala hal dalam hidup ini. Selain itu, saya juga mencoba untuk mendengarkan mereka. Kemudian, saya mencoba untuk menyerap hal-hal yang bermanfaat, tentu saja bukan berarti saya lalu menjadi orang lain,hehehe. Dengan melihat ke dalam diri saya sendiri, saya tetaplah menjadi diri saya sendiri..

Para sahabat mengajari saya tentang persaudaraan dan kekeluargaan, tentunya selain persahabatan. Dari sinilah, saya bisa ‘kembali’ ke keluarga saya untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga saya memiliki cara yang lebih baik dalam berkomunikasi dengan keluarga saya. Saya merasa bisa lebih mengenal keluarga saya, sebagai ayah, ibu, saudara-saudara saya, dan sebagai manusia. Hidup menjadi lebih bermakna. ;)



Dilema Nyata dan Maya

Sudah sejak lama, saya mendambakan untuk menemukan partner hidup saya. Mungkin semakin lama keinginan saya tersebut semakin kuat karena faktor usia dan juga tuntutan dari keluarga,hahaha. Oleh sebab itu, saya pun mulai berusaha untuk membuka diri terhadap lawan jenis,hehehe. Telat banget ya, padahal masa-masa puber sudah lama berlalu :p.

Kehidupan dunia nyata saya hanya berkutat pada dunia kerja dan rumah. Kadang saya kesepian dan salah satu ‘pelarian’ saya adalah dunia maya. Tidak sepenuhnya saya hanya bergaul disini, tapi saya pun bisa menambah wawasan.

Tahun ini, di dunia maya, saya menemukan sebuah lukisan jiwa istimewa yang saya sukai dan membuat saya jatuh cinta. Pasti lagi-lagi Anda memvonis saya gila! Kenyataannya saya memang gila, hehehe. Saya tidak mengerti apakah saya salah langkah, akan tetapi saya merasa bahagia dan ingin tetap memiliki lukisan jiwa yang satu ini. Saya menerima dan menerapkan apa yang sahabat saya katakan, “Jalani saja dengan penuh ketulusan dan doa. Hasil akhirnya, kamu serahkan pada Tuhan…”. Saya mengakui hal ini sangat sulit…bermain secara emosional…tapi tidak ada yang mustahil,hehehe. Jadi, saya masih punya keyakinan untuk memperjuangkan hal yang satu ini. Positif atau negatif ya? Saya memilih positive thinking aja deh;).


Mari berani bermimpi!


Pahit dan Manis

Setahun ini, saya masih terus berjuang untuk meraih kehidupan saya yang lebih baik. Saya menyadari bahwa semua itu harus dimulai dari diri saya. Oleh karena itu, saya tak pernah berhenti untuk selalu bergerak (walaupun saya terlihat diam,hehehe). Saya tak pernah bosan untuk belajar sehingga saya selalu tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan pengalaman saya, mengamati sekeliling adalah salah satu cara yang efektif untuk tumbuh dan berkembang. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari orang lain. Satu langkah awal untuk melakukan cara ini adalah dengan berani membuka mata dan pikiran serta mau menempatkan ego pribadi secara tepat dan tidak selalu di tempat yang tertinggi. Saya juga tak lupa untuk melihat ke dalam diri saya sendiri sehingga saya tetaplah saya, bukan orang lain.

Hal lain yang akan selalu saya pegang sebagai inti adalah keyakinan. Sebagai makhluk beragama, saya yakin pada Tuhan yang Maha Besar dan segala kuasa-Nya. Dengan keyakinan ini, saya berani mengambil resiko untuk menumbuhkan keyakinan pada diri saya kemudian melukis mimpi-mimpi saya. Walau terlihat maya dan abstrak, tapi tidak mustahil tergapai. Pastinya, saya tidak merugikan orang lain dengan berani bermimpi, hehehe.

Semua itu terasa berat apabila tidak disertai dengan ketulusan, keikhlasan, dan rasa syukur.
Dengan ketulusan, saya merasakan nikmatnya memberi…
Dengan keikhlasan, saya menghayati sebuah kepahitan…
Dengan rasa syukur, saya meresapi bahwa hidup itu memang manis…

Belum…saya memang belum menemukan semuanya. Pastinya saya telah menemukan diri saya sebagai manusia bertahan dan selalu berkata “Never give up!“. Tetaplah tersenyum,  semangat selalu, dan selamat berjuang!;)




14 comments:

Shohibul K.U.M.A.T said...

Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.M.A.T - Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
Akan dicatat sebagai peserta

Salam hangat dari Markas Blogcamp di Surabaya

Plesiran said...

semoga berjaya dalam kontes.

Salam hangat dari Plesiran- blog untuk mempromosikan pariwisata daerah anda secara gratis. Jika artikel dimuat maka pengirimnya akan mendapatkan tapi asih berupa sebuah buku yang menarik dan bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Plesiran.
Terima kasih

Food Corner said...

semoga berjaya di medan lagi

salam hangat dari Food Corner

Wawank said...

Ikut K.U.M.A.T ya..? Sy juga rencana mau ikut,,!


Salam kenal..!
Oiya, follow balik ya..!

LisaDidien said...

Hai, Pak Shohibul...senangnya bisa ikutan K.U.M.A.T

Sip, smoga bsa join sama Plesiran :)

Salam hangat jg buat Food Corner :)

Salam kenal ya Wawank :)

Wawan Kurn said...

Kalu dah follow, posting trbaru akn muncul di dasbor jd bisa pantau dech

yuyuk said...

eeeh saling menyemangati yaaa... :D

Cyber Katrox said...

Nice post, semoga menang mbak.

Sukadi Brotoadmojo said...

Semoga sukses dan bisa mendapatkan hadiah yang sudah disediakan... :)

Salam

gaelby said...

postingan yg inspiratif dan luar biasa. Sy banyak belajar dari proses metamorfosis dan lukisan jiwa seorang Lisa.
You must be a wonder woman.

Salam sobat :)

korep said...

sukses...

Anonymous said...

haduuuhh.. dah nulis panjang2, gagal terkirim nih komen barusan :(

btw, semangat ya dduuull... akhirnya gw ga jadi ikutan,, hikss..

Kalo menang jangan lupa traktir yaaaaa.. hehehe

Bang Iwan (Yuri KUMAT) said...

Link untuk Shohibul Kontes kayaknya nggak ada yah?

LisaDidien said...

wah, ada juga yang kasih komen,hehehe...

>Wawank, makasih ya infonya.

>mbak Yuyuk, Cyber, Sukadi, Gaelby, dan Korep...makasih banyak atas dukungan dan semangatnya, amiiin ya Allah :)

>Bu Jojon, makasih ya atas info, dukungan, dan semangatnya....sayang sekali dirimu ga jadi ikut.

>Link K.U.M.A.T yang tertera di bawah tulisan saya ya?kayaknya emang ga ada, Bang Iwan...saya liat blog peserta lain, kok ada ya...saya pikir saya gak lolos jd peserta. Lalu saya cek webnya K.U.M.A.T, ternyata saya sudah terdaftar, syukurlah :)