Mijn Instagram

Tuesday, June 29, 2010

Cahaya Malam

Tuesday, June 29, 2010 5 Comments
 Bogor, June 29th, 2010
Malam berbisik sepi
Tebarkan pesona mimpi
Malam mengusik hening
Redamkan asa tak bergeming

Malam merenda pilu
Rangkaikan rasa nan membiru
Malam menguntai resah
Uraikan harapan hingga tak berkisah

Disinilah aku…di tepian sungai  malam
Berbingkai rasa kelam
Disanalah engkau…di seberang sungai malam
Berwujud indah bak pualam

Auramu penuh cahaya
Terpancar jelas dari matamu
Jiwaku pun tak berdaya
Tertegun takjub akan kharismamu

Mataku menatap matamu
Saat itulah aku menyelinap dalam pandanganmu
Mataku meletupkan percikan-percikan tanya
Lalu matamu berbicara penuh makna

Cahaya ini bukan untuk menyilaukan pandangmu
Namun tercipta sebagai penerang jiwamu yang tulus memandangku
Hingga pandangan kita lekat menjadi satu
Musnahkan gundah yang selama ini tak tentu…

~ Dien's ~


Saturday, June 26, 2010

Dear Mr. Wrong…

Saturday, June 26, 2010 5 Comments

No sign before
You just showed up
Knocking my door to wake me up
Teasing me to ask for more

I didn’t beg you to steal my heart
But you did it
Hmmm…just a little bit
Unfortunately, you are not the one to the last

Frankly, I long for our amusing conversation
But you know I shouldn’t
Honestly, I try to forget you as my imagination
Well, for now, I couldn’t…

I’m really sorry to say…
Although I think of you everyday…
It’s definitely wrong…
You can’t be an eternal part of my song…

~ Dien’s ~
…in the silent afternoon…
Bogor, June 26th, 2010
3.30 pm



 

Wednesday, June 23, 2010

the colours of my days

Wednesday, June 23, 2010 3 Comments

I feel so blue when i face the reality that i can't reach it
I have been keeping it deep down in my heart
I have chained it in my soul

I'll feel so colourful when i can throw it away
I meet some new happiness in my new way
I hold them tightly and never let them go...

when the sunshine so brightly
I see a little white butterfly
I don't see the dark sky, not just for awhile
And I just smile...


~ Dien's ~

....from my old note collections...

Monday, June 21, 2010

Amburadul

Monday, June 21, 2010 2 Comments
   Pagi yang indah...saatnya memulai hari....
  
   Aku menyaksikan langit yang mencerah di awal hari yang indah....menyentuh rasaku dalam mendamba hari-hari yang penuh gelora dan gairah..

   Pagi-pagi kumulai dengan FB-an...ada yang menyapa dan protes kenpa aku ga bersih2 rumah atau memasak, kok malah FB-an...kan latihan buat melayani suami  nanti...hahaha...bikin be te aja, blm jadi suami aja dah maen protes aja,huuuh....
   Lalu, kakakku membuka pintu kamarku...ada apa?eh...ternyata aku masak air dan lupa....airnya dah habis dan bagian bawah ketel lumayan gosong...astagfirullah...
   Lha, ternyata mas-mas yang bikin bete tadi mungkin sebuah peringatan agar aku tidak lalai,hihiihi...ada2 aja...
   Oke, tetep smangat... ;)

Sunday, June 20, 2010

Into The Pieces

Sunday, June 20, 2010 0 Comments
"Hey!...what's it all about? you made a glass of wine, just drank it 'till no more left, and then you threw away the glass 'till it's broken?...the worst thing was you went away without cleaning the mess....who do you think you are?..."
....Love won't ruin us into the pieces. Lust will destroy our souls into the mess.....

Friday, June 18, 2010

Secangkir Kopi

Friday, June 18, 2010 0 Comments
Semenjak dulu, aku selalu menyukai kopi
Kopi hitam manis dalam sebuah cangkir…
Semenjak dulu aku selalu membuatnya sendiri
Kopi hitam manis penghilang rasa getir…

Suatu ketika, dia singgah di ruanganku
Dia yang manis penggoda imanku
Suatu ketika, dia membawakanku secangkir minuman
Dia yang menawan penghias lamunan

Seketika aku berdebar….
Ada kopi dalam cangkir itu?
Seketika aku bergetar…
Ada kopi dalam cangkir itu…

Semenjak saat itu, aku sering mempertanyakan…
Kopi hitam ini untukku?
Wangi sekali…ingin segera mereguknya pelan-pelan…
Kenapa kaubawakan secangkir untukku?

Saat itu, dia tak kuasa menjawab…
Hanya tersenyum nakal penuh rayuan…
Saat itu, aku tak kuasa menepisnya…
Hanya tersipu malu penuh keraguan....

Tak bisa kupungkiri, aku suka senyumnya yang semanis kopiku
Namun, senyuman itu tak mampu menjawab tanyaku akan secangkir kopi di hadapanku…
Tak bisa kupungkiri, aku suka rayuannya yang sewangi kopiku
Tetapi, rayuan itu membawaku semakin jauh dalam tanyaku akan secangkir kopi di hadapanku…

Aku hanya bisa menatap pilu dalam hitamnya kopi di hadapanku
Tak bisa kusentuh walau sangat ingin kunikmati…
Aku hanya bisa mencium wanginya yang terurai satu per satu….
Tak bisa kuhirup walau sangat ingin kureguk sepenuh hati….


~ Dien's~

Bogor, April 30th, 2010
...in the silent morning...



Jendela Kaca

Friday, June 18, 2010 3 Comments
Rumah yang sederhana itu adalah rumahku
Tropis, ekletis, anggun, dan bersih
Tentu saja tidak minimalis dan tidak kaku
Berhiaskan bunga-bunga beraneka warna dan sederetan bakung air putih

Hanya ada satu jalan setapak di halaman depan
Berlapis koral panca warna
Berliku mempesona
Berujung di sebuah beranda penuh kesan

Beranda itu kecil tapi istimewa bagiku
Menghadap ke sebuah taman
Dekat dengan pedestrian
Sudut yang asyik untuk terpaku

Tepat di belakang beranda adalah ruanganku
Ruangan sepi dengan sebuah pintu dan jendela kaca yang besar
Disanalah aku termenung pada sekitar seperempat waktuku
Menatap keluar lewat jendela kaca yang besar

Setiap kali aku menatap lama
Mataku menangkap beragam warna
Warna pagi dan senja yang romantis
Warna pekat malam yang membuatku teriris

Warna-warna itu melantunkan dinamika yang tak dapat kutepis
Burung-burung yang memadu kasih di atas dahan pohon
Kupu-kupu mungil beterbangan saling merespon
Embun-embun yang berkilauan di permukaan daun-daun iris

Lewat jendela kaca itu, aku dapat melukis senyumku
Lewat jendela kaca itu, aku terpaksa memahat gundahku

Seperti biasa, aku menatap lama
Kali ini, tidak seperti biasa, kucermati satu per satu orang yang lalu lalang
Tak banyak yang bereaksi terhadapku melalu jendela kaca
Pernah sekali kucoba melambai pada seseorang
Lalu kusapa….
Namun dia pun menghilang….

Setelah itu, aku ragu untuk melambai bahkan menyapa…
Aku tertunduk, ragu untuk menatap…
Jendela kaca berkabut duka nestapa
Aku terpejam hampir terlelap
Sayup-sayup kudengar bisikan
Bisikan dari luar jendela kaca
Bisikan yang membuatku mulai terjaga
Aku mulai menatap secara perlahan…

Dia ada di luar jendela kaca
Tersenyum manis melambaikan tangan
Menyapaku penuh rayuan
Menatapku hingga aku tergila-gila

Aku ada di dalam, di balik jendela kaca…
Tersenyum girang membalas lambaiannya
Menyapanya sepenuh rasa
Menatapnya hanya untuk membuatnya terkesima

Sehari berlalu, kembali kutatap jendela kaca
Selalu kunanti senyumnya
Tak bisa lepas terbuai rayuannya
Bilakah engkau singgah lagi di luar jendela kaca…

Dua, tiga, empat, dan banyak hari berlalu
Kembali kutatap jendela kaca
Masih saja tak bisa lepas dari bayangmu
Bilakah engkau akan selalu ada…

Sekilas tapi membayang
Terajut tanpa kukehendaki
Terangkai tapi tak pasti
Terbungkus dalam tanya yang remang

Lewat jendela kaca itu aku dapat melukis mimpiku
Lewat jendela kaca itu aku hanya dapat memahat bayangmu…


~ Dien’s ~

Bogor, May 2nd, 2010
11.30 pm
…in the silent night…


Thursday, June 17, 2010

Welcome to The Palace ;)

Thursday, June 17, 2010 0 Comments
June 18th, 2010


      Kemarin, saya dan teman saya, Anggito, menyempatkan diri untuk mengikuti "Touring Istana Bogor", sebuah acara open house yang diadakan oleh pihak Istana Bogor dalam rangka ulang tahun Kota Bogor yang ke-528 tahun. Kami berdua sudah mendengar perihal acara open house ini sejak lama tapi belum juga beranjak mendaftar....jadi, kami pun berangkat di hari terakhir setelah mendapat informasi dari teman kos Anggit.
      Sekitar jam 8 pagi, kami bertolak dari kos Anggit diantar oleh Deden, motor setia saya. Tujuan pertama kami adalah gedung DPRD Bogor sebagai tempat pendaftaran peserta tour. Setelah sampai disana dan memarkir motor, kami segera mendaftarkan diri ke panitia, yang duduk di balik meja berselimutkan kain putih. Sang panitia memberi kami tiket masuk, sebuah kertas kecil hijau (berukuran sekitar 5 cm x 8 cm, mirip tiket parkir) yangdiantaranya bertuliskan jam-jam kunjungan ke istana. Kemudian, ibu panitia menginformasikan kepada kami untuk menuju ke panitia berikutnya untuk mendapatkan stempel tanda masuk di tangan kami (seperti prosedur masuk dunia fantasi, Jakarta saja ya,hehehe). Langkah berikutnya adalah menitipkan tas kami di kantor Dinas Pariwisata dan Budaya. Tentu saja, dompet dan mobile phone tidak kami tinggalkan di dalam tas tetapi kami bawa menuju istana.
      Proses pendaftaran telah selesai dan tidak memakan waktu yang sangat lama. Selanjutnya kami berdua bersama para peserta lain, rata-rata adalah ibu-ibu, anak-anak sekolah tingkat dasar sampai menengah pertama, berjalan menuju istana yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung DPRD.
      Langkah-langkah kaki bergegas memasuki halaman istana. Pintu masuk pertama dijaga oleh anak pramuka yang meminta kami untuk menyerahkan tiket masuk. Uhui! kami melenggang memasuki halaman istana....

     

      Pertama kali, kami disambut oleh sebongkah batu besar, mungkin dimaksudkan sebagai batu ucapan selamat datang...batu polos tak terpahat...lalu, kami melewati sebuah selasar samping bangunan menuju halaman istana. Beberapa orang memilih untuk terus berjalan saja, sementara kami berdua memutuskan untuk memasuki sebuah ruangan di sisi kiri selasar, yang ternyata adalah ruang musium fotografi. Di dekat pintu masuk, di dinding sebelah kiri, terpampang tulisan cetak print besar sebagai sebuah bentuk kata-kata pengantar. Kami melihat foto-foto seputar istana yang terpajang disini...dari foto-foto masa lampau, sampai foto-foto di era-era terbaru: eksterior sudut-sudut halaman istana, aktivitas-aktivitas istana, para jongos sampai para pejabat, para tentara yang berfoto di tangga masuk, interior ruangan, aktivitas para presiden dulu sampai kini....semuanya berusaha menuturkan kisah keberadaan Istana Kepresidenan Bogor. Sayangnya, display foto-foto itu secara keseluruhan tidak terlalu bagus...tidak terbingkai dan asal dipajang saja...lalu kami pun menarik kesimpulan kalau museum fotografi ini tidak ditangani oleh orang-orang yang memang akrab dengan kegiatan fotografi.
      Tujuan selanjutnya adalah ruang-ruang dalam salah satu bangunan istana yang memegang peranan penting. Di beberapa sudut depan pintu masuk ruangan-ruangan itu, ada beberapa orang paskibra yang bertugas  memberikan penjelasan tentang ruangan-ruangan tersebut. Mereka menggunakan semacam pengeras suara (toa). Namun, suara mereka tidak terlalu jelas kudengar, huh! akhirnya kusuruh Si Anggit untuk menanyakan ulang ke adik-adik paskibra,hehe...maaf ya, Nggit...tapi lumayan kan bisa ngobrol sama brondong,hehe...
      Ini dia bagian yang paling menarik! Ruang Teratai dan Ruang Garuda, sebagai ruang yang biasa dipakai untuk pertemuan-pertemuan besar...selasar pendek penghubung kedua ruangan ini menarik bagi kami....mengapa? jawabannya adalah karena ada dua cermin besar dengan bingkai berlapis cat warna emas yang dipasang pada dinding selasar yang saling berhadap-hadapan...jadi, seakan-akan, ada lorong menerus memasuki kedua cermin itu...hmm, Anda semua bisa membayangkannya kan? ;)
      Perjalanan di ruangan-ruangan dalam salah satu bangunan istana ini harus diakhiri tanpa bisa diabadikan sama sekali karena tulisan "DILARANG MEMOTRET!" diletakkan di setiap ruang-ruang tersebut. Kami keluar dari bangunan tersebut dan berjumpa dengan seorang bapak penjaga yang ternyata berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kami sempatkan untuk berbincang-bincang dengan beliau tentang Istana Kepresidenan Bogor sampai basa-basi tentang tempat kerja, tempat tinggal, dan sebagainya...Seorang anak remaja berpakaian seragam, yang kemungkinan adalah salah satu anak yang bertugas jaga hari itu, menghentikan perbincangan kami...aku pun berusaha membuka kembali percakapan agar tidak terjadi kekakuan dengan menanyakan padanya perihal museum-museum yang ada di istana. Ternyata, selain museum fotografi, ada dua museum lukis: satu museum lukis yang hanya boleh dikunjungi oleh presiden dan keluarga, satu lagi museum lukis yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung umum. Menurut adik berseragam tadi, museum yang saya sebutkan terakhir terletak dekat museum fotografi...jadi, kemungkinan saya dan Anggit telah khilaf dengan melewatkannya begitu saja...hiks...
      Kemudian, setelah 'peristiwa' perbincangan dengan bapak penjaga, aku dan Anggit, berfoto-foto di area tangga dan depan bangunan....sepuas-puasnya deh...tak lupa, aku dan Anggit juga mengabadikan objek-objek yang terdiam membisu di halaman luar bangunan....sculpture-sculpture yang mengapresiasikan keindahan lekuk tubuh kaum hawa...;)





..to be continued...



Wednesday, June 16, 2010

I'm here...

Wednesday, June 16, 2010 5 Comments
akhirnya, bisa jg memulai utk menulis lg di blog ini...

dah satu tahun lebih empat bulan aku di bogor lho...

terasa cepat dan tiada terlalu berkesan....tp pastilah ada yang bisa kuambil...

masih pingin terbang bebas! ...dan suatu saat bisa settle tentunya, amiiin...;)

semangat! ;)

Tuesday, June 15, 2010

Love Story

Tuesday, June 15, 2010 0 Comments
Bogor, June 16th, 2010

Love...love...love...such a complicated thing, isn't it?

Its definition is so global. It's not just a kind, you can find it as many kinds.

Nowadays, I can't stop thinking about a kind of those many kinds, a love to soulmate.

Well, this is my favourite song right now....let's sing! ;)



Soulmate
by: Natasha Bedingfield

Incompatible, it don’t matter though
‘Cause someone’s bound to hear my cry
Speak out if you do
You’re not easy to find

Is it possible Mr. Loveable
Is already in my life?
Right infront of me
Or maybe you’re in disguise

Reff.:
Who doesn’t long for someone to hold
Who knows how to love you without being told
Somebody tell me why I’m on my own
If there’s a soulmate for everyone

Here we are again, circles never end
How do I find the perfect fit
There’s enough for everyone
But I’m still waiting in line

Back to Reff

If there’s a soulmate for everyone

Most relationships seem so transitory
They’re all good but not the permanent one

Back to Reff (2x)

If there’s a soulmate for everyone



..to be continued...

Monday, June 14, 2010

Morning Note

Monday, June 14, 2010 0 Comments
Bogor, June 15th, 2010

Yes, I'm still here...in the white morning...fresh with dew outside my room...accompanied by two sweet children of mine, Dudute and Arume...they like sitting at my window, looking at outside...

I got up earlier today at about 3 a.m, before my alarm of my mobile was ringing. When I opened my eyes, there were so many pictures on my mind...the pictures about my desires in my future...so weird...

Everyday, I always asks myself about my plan to reach my better future...to make my dreams come true...but I often feel worried about it...seems too faraway from me.....

Well, now, I just try to believe all the possibilities to get the happiness in my life.

What's that? ;)
Wanna keep questioning?

It's time to make the answers ;)