Mijn Instagram

Thursday, June 17, 2010

Welcome to The Palace ;)

June 18th, 2010


      Kemarin, saya dan teman saya, Anggito, menyempatkan diri untuk mengikuti "Touring Istana Bogor", sebuah acara open house yang diadakan oleh pihak Istana Bogor dalam rangka ulang tahun Kota Bogor yang ke-528 tahun. Kami berdua sudah mendengar perihal acara open house ini sejak lama tapi belum juga beranjak mendaftar....jadi, kami pun berangkat di hari terakhir setelah mendapat informasi dari teman kos Anggit.
      Sekitar jam 8 pagi, kami bertolak dari kos Anggit diantar oleh Deden, motor setia saya. Tujuan pertama kami adalah gedung DPRD Bogor sebagai tempat pendaftaran peserta tour. Setelah sampai disana dan memarkir motor, kami segera mendaftarkan diri ke panitia, yang duduk di balik meja berselimutkan kain putih. Sang panitia memberi kami tiket masuk, sebuah kertas kecil hijau (berukuran sekitar 5 cm x 8 cm, mirip tiket parkir) yangdiantaranya bertuliskan jam-jam kunjungan ke istana. Kemudian, ibu panitia menginformasikan kepada kami untuk menuju ke panitia berikutnya untuk mendapatkan stempel tanda masuk di tangan kami (seperti prosedur masuk dunia fantasi, Jakarta saja ya,hehehe). Langkah berikutnya adalah menitipkan tas kami di kantor Dinas Pariwisata dan Budaya. Tentu saja, dompet dan mobile phone tidak kami tinggalkan di dalam tas tetapi kami bawa menuju istana.
      Proses pendaftaran telah selesai dan tidak memakan waktu yang sangat lama. Selanjutnya kami berdua bersama para peserta lain, rata-rata adalah ibu-ibu, anak-anak sekolah tingkat dasar sampai menengah pertama, berjalan menuju istana yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung DPRD.
      Langkah-langkah kaki bergegas memasuki halaman istana. Pintu masuk pertama dijaga oleh anak pramuka yang meminta kami untuk menyerahkan tiket masuk. Uhui! kami melenggang memasuki halaman istana....

     

      Pertama kali, kami disambut oleh sebongkah batu besar, mungkin dimaksudkan sebagai batu ucapan selamat datang...batu polos tak terpahat...lalu, kami melewati sebuah selasar samping bangunan menuju halaman istana. Beberapa orang memilih untuk terus berjalan saja, sementara kami berdua memutuskan untuk memasuki sebuah ruangan di sisi kiri selasar, yang ternyata adalah ruang musium fotografi. Di dekat pintu masuk, di dinding sebelah kiri, terpampang tulisan cetak print besar sebagai sebuah bentuk kata-kata pengantar. Kami melihat foto-foto seputar istana yang terpajang disini...dari foto-foto masa lampau, sampai foto-foto di era-era terbaru: eksterior sudut-sudut halaman istana, aktivitas-aktivitas istana, para jongos sampai para pejabat, para tentara yang berfoto di tangga masuk, interior ruangan, aktivitas para presiden dulu sampai kini....semuanya berusaha menuturkan kisah keberadaan Istana Kepresidenan Bogor. Sayangnya, display foto-foto itu secara keseluruhan tidak terlalu bagus...tidak terbingkai dan asal dipajang saja...lalu kami pun menarik kesimpulan kalau museum fotografi ini tidak ditangani oleh orang-orang yang memang akrab dengan kegiatan fotografi.
      Tujuan selanjutnya adalah ruang-ruang dalam salah satu bangunan istana yang memegang peranan penting. Di beberapa sudut depan pintu masuk ruangan-ruangan itu, ada beberapa orang paskibra yang bertugas  memberikan penjelasan tentang ruangan-ruangan tersebut. Mereka menggunakan semacam pengeras suara (toa). Namun, suara mereka tidak terlalu jelas kudengar, huh! akhirnya kusuruh Si Anggit untuk menanyakan ulang ke adik-adik paskibra,hehe...maaf ya, Nggit...tapi lumayan kan bisa ngobrol sama brondong,hehe...
      Ini dia bagian yang paling menarik! Ruang Teratai dan Ruang Garuda, sebagai ruang yang biasa dipakai untuk pertemuan-pertemuan besar...selasar pendek penghubung kedua ruangan ini menarik bagi kami....mengapa? jawabannya adalah karena ada dua cermin besar dengan bingkai berlapis cat warna emas yang dipasang pada dinding selasar yang saling berhadap-hadapan...jadi, seakan-akan, ada lorong menerus memasuki kedua cermin itu...hmm, Anda semua bisa membayangkannya kan? ;)
      Perjalanan di ruangan-ruangan dalam salah satu bangunan istana ini harus diakhiri tanpa bisa diabadikan sama sekali karena tulisan "DILARANG MEMOTRET!" diletakkan di setiap ruang-ruang tersebut. Kami keluar dari bangunan tersebut dan berjumpa dengan seorang bapak penjaga yang ternyata berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kami sempatkan untuk berbincang-bincang dengan beliau tentang Istana Kepresidenan Bogor sampai basa-basi tentang tempat kerja, tempat tinggal, dan sebagainya...Seorang anak remaja berpakaian seragam, yang kemungkinan adalah salah satu anak yang bertugas jaga hari itu, menghentikan perbincangan kami...aku pun berusaha membuka kembali percakapan agar tidak terjadi kekakuan dengan menanyakan padanya perihal museum-museum yang ada di istana. Ternyata, selain museum fotografi, ada dua museum lukis: satu museum lukis yang hanya boleh dikunjungi oleh presiden dan keluarga, satu lagi museum lukis yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung umum. Menurut adik berseragam tadi, museum yang saya sebutkan terakhir terletak dekat museum fotografi...jadi, kemungkinan saya dan Anggit telah khilaf dengan melewatkannya begitu saja...hiks...
      Kemudian, setelah 'peristiwa' perbincangan dengan bapak penjaga, aku dan Anggit, berfoto-foto di area tangga dan depan bangunan....sepuas-puasnya deh...tak lupa, aku dan Anggit juga mengabadikan objek-objek yang terdiam membisu di halaman luar bangunan....sculpture-sculpture yang mengapresiasikan keindahan lekuk tubuh kaum hawa...;)





..to be continued...



No comments: